Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ML sepulang tugas

Ketika pulang tugas audit dari surabaya Kereta Argo angrek yang saya tumpangi dari Stasiun Pasar turi surabaya perlahan-lahan memasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu, karena sudah di jemput oleh keluarga. suasana jatinegara penuh sesak seperti biasa.
Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu masuk ke kereta yang masih melaju. Mereka berpacu dengan kereta, persis dengan kehidupan mereka yang terus berpacu dengan tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat kereta benar-benar berhenti, kesibukan penumpang yang turun dan porter yang berebut menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara di luar kereta saya lihat kesibukan kaum urban yang akan menggunakan kereta. Mereka kebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat duduk kurang memadai. Sebuah lagu lama PT. KAI yang selalu dan selalu diputar dengan setia.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil membuyarkan keasyikan saya mengamati perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat seorang bocah berumur sekitar 10 tahun berdiri disamping saya. Kondisi fisiknya menggambarkan tekanan kehidupan yang berat baginya.
Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan robek-robek disana-sini. Tubuhnya kurus kering tanda kurang gizi. “Ya?” Tanya saya kepada anak itu karena saya tadi konsentrasi saya melihat orang-orang di luar kereta. “Maaf, apakah air minum itu sudah tidak bapak butuhkan ?” katanya dengan penuh sopan sambil jarinya menunjuk air minum di atas tempat makanan dan minum samping jendela. Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuk si bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas dari katering kereta yang tidak saya minum. Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekali dengan air itu. Semalam saya hanya minta air minum dalam kemasan gelas untuk jaga-jaga dan menolak nasi yang diberikan oleh pramugara. Perut saya sudah cukup terisi dengan makan di rumah.
“Tidak. Mau ? Nih…” kata saya sambil memberikan air minum kemasan gelas kepada bocah itu. Diterimanya air itu dengan senyum simpul. Senyum yang tulus.
Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik jendela kereta, bocah tadi berjalan beririringan dengan 3 orang temannya. Masing-masing membawa tas kresek di tangannya. Ke empat anak itu kemudian duduk melingkar dilantai emplasemen. Mereka duduk begitu saja. Mereka tidak repot-repot membersihkan lantai yang terlihat kotor. Masing- masing kemudian mengeluarkan isi tas kresek masing-masing.
Setelah saya perhatikan, rupanya isinya adalah “harta karun” yang mereka temukan di atas kereta. Saya lihat ada roti yang tinggal separoh, jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering kereta, dan air minum dalam kemasan gelas !
Selanjutnya dengan rukun mereka saling berbagi “harta karun” temuan mereka dari kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi nasi bekas catering kereta untuk memastikan apakah sudah basi atau belum. Tanpa menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu kemudian disodorkan pada temannya. Oleh temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui. Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itu sudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan seseorang.
Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha ayam itu dimakannya. Demikian juga makanan sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh lahap. Sungguh, sebuah “pesta” yang luar biasa. Pesta kemudian diakhiri dengan berbagi air minum dalam kemasan gelas !
Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun. Saya lihat sendiri persis di depan mata, potret anak-anak kurang beruntung yang mencoba bertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya hidup mereka adalah apa yang mereka peroleh hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalah mimpi dan misteri.
Cita-cita ?
Masa Depan ? Lebih absurd lagi.
Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya petik adalah, bahwa saya harus makin pandai bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dan tidak lagi memandang sepele hal yang nampak sepele, seperti misalnya: air minum kemasan gelas. Karena bisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele, bagi orang lain sangat berarti.
Gani
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Dewasa akibat dari Video Dewasa Ariel Vs Lunamaya dan Cut Tari

Cerita Dewasa berikut ini adalah kisah sex nyata yang gw alami sendiri akibat dari video dewasa ariel vs luna maya dan cut tari yang sedang marak beredar, berikut cerita sexnya, Pada tanggal 10 juni 2010, Gw mendatangi Hotel C yang terletak di dekat Pancoran Jakarta selatan dimana ada teman masa SMU menginap untuk sebuah keperluan workshop di Jakarta. Teman cewek gw ini, dulu sempat dekat dengan gw pada masa-masa SMU. ternyata gadis idola gw ini hingga sekarang belum menikah, entah belum ada jodoh atau karena sebab lain Gw tak tau. Maya (sebut saja demikian) saat ini bekerja di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang kelautan yang berbasis di Indonesia Timur. Walau sering ke Jakarta, namun baru kali ini kami berjanji untuk bertemu, terima kasih facebook yang telah memungkinkan pertemuan ini terjadi! cerita sex dewasa berawal dari facebook!hihihi
Ok lanjut ke Cerita Dewasanya, Gw duduk di Lobby, memesan teh dan duduk menunggu Maya datang menemuiku. Baru setengah batang rokok kuhisap, Maya datang. Hmmm wajahnya masih menarik seperti dahulu, dengan mengenakan rok selutut yang agak ketat berwarna biru tua, blouse warna putih dan blazer senada rok, Maya tampak sebagaimana seharusnya seorang wanita karir berpakaian.
Hai Don ... apa kabar ?
(Maya memanggilku Donny, nama akrabku di masa SMU karena memang kulitku lebih hitam daripada teman-teman lain)
Hai Maya... baik, sibuk terus ya ?
iya nih, ini juga baru kelar workshopnya, nih masih bawa materi... sahutnya sambil menunjukkan map plastik berisi dokumen.
Kamipun bersalaman dan cipika cipiki formalitas. Berbagai cerita pun mengalir lancar, hingga tak terasa sudah mendekati jam 20 malam. Maya pamit untuk mandi di kamarnya, dan setelah itu kami akan makan malam di luar.
Selesai mandi, Maya berganti kostum, kali ini celana jeans belel. sepatu ket putih dan kaos berwarna putih. Dalam perjalanan menuju Rumah Makan Sunda yang memang tidak begitu jauh, kami lebih banyak diam. Berbagai kenangan masa lalu lebih ramai bermunculan di benakku, mungkin juga Maya .
Makanan telah dipesan, Gw pun leluasa memandang Maya . Masih cantik...
Don .. ngapain aja kamu sekarang ?
Ya.. gini-gini aja, jualan keliling Indonesia sahutku
enak dong.. kalo ke Bali mampir ya ke rumah.. kata Mayaa
ah.. nanti pacarmu sewot !
hahah .. mosok sama pacarku aja kok tGwt... iya kalo ada.. kalo gak ada ? wong Gw aja gak tGwt sama istrimu kok
hlo emang kamu gak punya pacar ?
sekarang sih gak ada... kemaren sempat ada, tapi ya gitu... setiap cowok yang dekat denganku selalu melarikan diri ketika Gw ajak serius, sama kaya kamu dulu !
eh Maya.. emang dulu kamu mau sama Gw ? bukannya surat-suratku gak pernah kamu balas ? ada kali 5 surat yang kukirim lewat pos ditujukan kepadamu ... Maya Aulia, SMU ********, jalan *********** surat-surat itu intinya sih nembak kamu lah.. kalo bahasa anak sekarang
hlo, Gw gak pernah terima surat-surat itu Don ! gak satupun !
waduuuh... terus siapa yang baca ya ? makanya setelah kamu gak balas surat-suratku dan kamu bersikap seolah gak ada apa-apa sama Gw, ya Gw pikir kamu hanya mau berteman... makanya Gw heran, kenapa kamu komplain setiap malam minggu Gw gak main ke rumahmu... toh kita gak pacaran ..!
hmmm iya.. waktu itu Gw berharap, kamu ngajak Gw pacaran Don.. tapi gak pernah terucap sekalimatpun dari dirimu .. yang ada setelah lulus kamu malah pacaran sama siapa itu ..? teman kampusmu yang suka kau kenal-kenalin kemana-mana itu! Ketika hatiku berharap, ketika diriku siap ... kau melarikan diri !
hmmm nanti dulu, Gw jadi ingat sama Bu Budi, guru BP dia pernah menegorku untuk belajar dulu jangan main surat-suratan ... tapi waktu itu Gw gak perhatikan... ingat Gw sekarang namanya kan Maya Sirait ! dipanggil Bu Budi karena kawin sama Pak Budi matematika ..jangan-jangan surat itu dia yang terima ! Mampus Gw !
ha ha ha ha ha ..... salah sendiri.. pake surat-suratan kaya jaman kuno ! ngomong langsung kenapa !
habis, Gw malu kan Maya... iya kalo kamu mau.. kalo nolak kan gak begitu malu kalo pake surat..
ya sudah... sudah jadi sejarah... he he he gimana keluargamu sekarang Don ?
Pembicaraanmu bergeser ke topik lain yang gak begitu penting, setelah makan, kami kembali ke hotelnya, kali ini agak jauh memutar di putaran Kuningan. Ketika radio mobil membahas soal video mesumnya yang diduga dilGwkan oleh Ariel, Luna dan Cut, Maya bertanya,
emang itu beneran Don ? Ariel beneran ?
gak tau ah.. belum liat jelas juga sih... belum sempat liatnya
emang kamu punya ?
Ada tuh di laptop, yang katanya sama Cut Tari juga ada
Liat doong !
Ya ntar aja di Hotel, baterainya habis laptopku...
Masuk kamarnya, pintu kamar sengaja dibiarkan dibuka, dia belum nyaman lah berduaan dengan yang bukan muhrimnya. Kuberitahukan dimana file-file yang dia ingin lihat itu berada dan Gw mohon ijin menggunakan kamar mandinya untuk mandi.
Beberapa saat kemudian, Gw keluar dari kamar mandinya, bertelanjang dada, karena kaosku terjatuh tersiram shower. Tampak Maya sedang memiringkan kepalanya sambil menonton video yang tampaknya salah orientasi itu. Gw mendekat,
gambarnya bagus juga...
ooh itu beneran Cut Tari ya ?
iya kali.. Cut Tari yang mana juga gw gak apal
Liat deh.. matanya ... bibirnya... tuh tuh
Gw mendekat, berdiri membungkuk dibelakang Maya ikut memperhatikan video yang sedang diputar. Ufff... luar biasa ! video itu benar-benar membuat Maya terpGw tak berkedip memperhatikan, sementara Gw di belakang mulai tegang dan pening.
Gw melangkah ke pintu, kututup pintu, gak enak ntar ada yang tau . Padahal karena memang Gw punya maksud lain.
keluarain luar aja.. ntar hamil...he he he Maya berkomentar ketika ada dialog di dalam video Mau Keluarin dimana ? terdengar.
Durasi video habis, Maya beranjak berdiri, menghela nafas dan memandangku ih.. kenapa liatnya begitu
Gak pa pa .. Gw kangen kamu Maya... baru kusadari betapa Gw bodoh saat itu, gak bilang langsung sama kamu
sudahlah..gpp kok.. sudah jadi sejarah.. toh kamu sekarang sudah menikah.. punya anak...
Mayaa gak sempat menyelesaikan kalimatnya, ketika tiba-tiba kucium bibirnya dan kukulum perlahan. Maya sedikit tercekat, ada penolakan .. ada hasrat... ada tantangan .. ada petualangan bercampur dalam respon Maya terhadap ciumanku.
Tiba-tiba, Maya mendorongku dan sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiriku. Gw tak surut selangkahpun, kurengkuh dia dalam pelukan, kuciumi rambut kepalanya dan keningnya kemudiah ku peluk lagi erat. Maya mulai terisak...
kamu jahat Don... Gw mau kau apakan saja.... asal jangan pernah kau meninggalkanku !
iya beibz... andai Gw mengetahui waktu itu...
Kali ini, Gw terbawa oleh perasaan, air matGw mengalir dan Gw sedikit terisak. Maya mengusap airmatGw, kemudian mencium bibirku
Gw sayang dan kangen kamu... bisiknya
Ciuman bibir berdasar naluri dan penuh perasaan itu, terjadi sekian lama, rasanya memang beda ketika kau berciuman dengan seseorang yang benar-benar kau tau bahwa dia menyayangi dan membutuhkanmu, kau seakan tidak menginjak tanah.
Kali ini, hasrat dasar manusia mendorongku untuk melangkah ke tahap yang lebih jauh. Kulucuti pakaiannya, kubaringkan di tempat tidur dan kujelajahi seluruh lekuk tubuhnya dengan bibir dan lidahku. Payudaranya yang membulat dengan puting kecil coklat muda yang agak tenggelam itu kuhisap-hisap, kujilat-jilat dan kugigit-gigit hingga sekarang tampang sedikit menonjol. Vaginanya yang hangat dan basah itu, juga kujelajahi dengan lidah dan bibirku. Maya menggigit bibirnya sendiri, mencengkeram bahuku dan mengetatkan jepitan
Kembali ciuman bibir kulGwkan, dengan bisikan-bisikan mantra ajaib asal bunyi di teDonanya. Maya meresponse lebih dahsyat kali ini, matanya terpejam penuh penghayatan. Penetrasi kulGwkan perlahan, desakan pada vaginanya yang terasa sempit membutuhkan sedikit energi tambahan. Ketika terasa posisinya sudah nyaman, kudorongkan sekuat tenaga pinggulku untuk menyatukan Donga dan Yoni kami. Maya berseru lirih...aaaaaaacccch...
MOT standar berlangsung sekitar 3 menit, kemudian Maya diatas, namun tampaknya dia belum begitu ahli, goyanganya belum memiliki irama yang indah. Maya cenderung bergerak patah-patah dan menekan kuat pinggulku, tampaknya dia gemes. 2 menit WOT yang tidak terlalau lancar, wajah Maya sudah memerah dan matanya semakin sayu.
Mayaa kutidurkan tengkurap, pinggulnya kuangkat hingga agak nungging, kuganjal bantal dan kemudian kulakan penetrasi lagi. Vaginanya sudah sangat licin, goyangan dengan rpm tinggi kulGwkan beberapa saat, ketika terasa dinding pertahananku sudah mulai melemah pertanda akan tumpahnya jutaan calon jenderal ke dalam vaginanya, kurobah posisi, kali ini miring, kaki kanan Maya lurus, kaki kirinya menekuk ke depan, badannya miring dan Gw bisa leluasa memandang payudaranya yang bergoyang-goyang ketika kusodokkan penisku.
jangan pernah tinggalkan Gw ya beib... aaah uuuh... oohh
iya... tak akan pernah Gw meninggalkanmu lagi...uuph oooh
temani Gw terus.... walau kamu berkeluarga Gw tak peduli ... kamu atur gimana caranya... aah aah... aauuw ssshhh
iya beib.. Gw ngerti.. uuuh.. ahhhh mau keluar nih...
mau keluarin dimana ? bisik Maya sambil terengah-engah. Sesaat seakan Gw pernah mendengar kalimat itu dan juga posisi ini.. de javu .. tapi entahlah.
Gw jawab dengan tindakan, kusemprotkan seluruh sperma yang tersedia saat itu ke dalam rahim Maya . Maya kemudian menjerit tertahan ooooooggghhh
Kupeluk Maya erat, kuciumi dia kemudian kami tertidur. Ketika Gw terbangun, beberapa saat kemudian tampak lelehan sperma putih bercampur darah merah tua mengalir dari selangkangan Maya . Maya masih tertidur...
Gw ambil HP, mengirimkan sms RI 1 say.. Gw nungguin ngedit on line ya .. di studio **** kayaknya sampai pagi
setelah ada jawaban ok..Gw tidur.. ngantuk nich...mmuuuach Gw pun kembali tidur memeluk Maya .
Jam 5 subuh, Maya membangunkanku .. Gw bisa hamil nih Don ...
hmmm iya... gumamku mengantuk
jebol juga perawanku nih ..
hmmm iya... gumamku lagi
Don ! bangun ! harus bagaimana ini !! Dasar kebooo tidur melulu !
Gw terbangun seketika, otakku berputar dan berbagai Rencana Dewasa telah tersedia disana. Cari Postinor 2 di apotik buat Maya , agar gak hamil, menemaninya lagi malam berikutnya ... dan mengantarnya ke Bandara Jumat ini...
Cerita Dewasa ikibat dari Video Dewasa yang diduga Ariel Vs Lunamaya dan Cut Tari demikian hebat buat kami yang sudah dewasa ini... bagaimana anak-anak dibawah umur yang mendapatkannya? mungkinkah ada cerita seks lainya yang akan muncul akibat dari video dewasa artis indonesia tersebut! mudah2an saja sih ga ngefect ke anak2 yang belum berumur 17 tahun keatas, kalau sudah dewasa ga apalah gw tunggu cerita kalian selanjutnya hanya di forum cerita hot dewasa indonesia ini
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ngintip Cewek SMP Berakhir Diranjang

Cerita Sex singkat kali ini dikirimkan oleh seorang pembaca setia Situs Cerita Dewasa yang sudah lama sudah lama tidak terupdate ini!hufttt sorry admin lagi sibuk banget dan mulai sekarang situs seks ini akan terus kami upayakan biar makin berkembang dan makin banyak Cerita Hot lainya! ayooo bagi kalian yang mempunyai cerita yang bisa membangkitan gairah sex segera kirimkan ke situs kesayangan kita bersama ini. Oc kali ini kami mendapatkan kiriman Cerita Seru dari bro jack yang menceritakan kisahnya ngintip cewek teman SMPnya Mandi sampai berujung ke ranjang!
berikut Cerita Dewasa dari beliau kala itu pada suatu pagi hari tetapnya, hari Minggu pada bulan Mei tahun 2005, aku dan temen2ku dari kelas suatu SMP kelas 3 di kota S sedang melakukan perpisahan sendiri. Singkat aja, waktu itu, aku dan temen2ku sedang outbound di kota J. rasa capek dan penatku menghilang setelah smua kegiatan outbound selesai. Dan setelah itu kami semua pergi untuk mandi. yang pertama mandi adalah cewek2 dari kelasku, dan yang cowok mengambil baju terlebih dahulu. setelah itu, aku dan ke2 temen cowoku menunggu untuk bergiliran mandi kamar mandi di tempat outbound itu.
Nah, pikiran mesumku keluar, aku berniat mengintip salah satu temanku yang seksinya luar biasa, baru kuketahui ukuran bh-nya 34c. Sangat besar untuk ukuran anak SMP. Sebut saja namanya diva ehh, ternyata dari luar kamar mandi terdapat celah kecil untuk melihat ke dalam dan WOW... susunya yang montok membuat adikku berdiri. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya.
Eh dia melihatku mengintip. Aku takut dia amat marah, yah bener deh dia marah. heh! ngapain lho??? gak kok... suerrrr. aku bilang gitu biar dia gak marah ma aku. Diva sempet ngediemin aku. Akhirnya karna aku gak tahan dia ngediemin aku, aku pergi ke rumahna yang kebetulan hanya diva yang ada dirumahnya untuk meminta maaf langsung. div, gw minta maaf, aku bener2 gak sengaja waktu itu. Diva tetap diam, akhirnya aku berniat untuk memberikan sedikit kecupan di bibirnya. Ternyata dia membalas ciumanku. aku sempat terkejut. Tuntaskan nafsumu Jack, puaskan aku. Akhirnya, aku mencumbuinya... aku remas susunya yang besar itu. mmmh... ssssshhhh... buka ba...ju...ku... sayang... mmmh aku lalu membuka semua pakaianku dan pakaiannya. Aku terpesona melihat toket nya yang super besar dan menggemaskan, tambah lagi memeknya blum terlalu lebat. Aku langsung menyedot toket kanannya yang putingnya berwarna putih itu... mmmmhhhh... sedot terrrr...uuusss sayang aku terus memilin toketnya... kontolmu.... say... ge...de... banget... kontolku yang berukuran 18cm itu dikulumnya... nikmat kulumannya. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengingini memeknya yang sudah basah. Dia masih perawan. Dan aku yang pertama kali dan satu satunya yang menjadi pasangan seksnya. Aku terobos memeknya hingga sampai ujung vaginanya. Aku tarik dan dorong. pantat seksinya itu membuatku semakin bergairah. Setelah 20 menit, aku merasa ingin keluar. Sayyyyyaaaang.... Akuuuuu... ke....lu....ar.... ahhhhhh.
Aku langsung mencabut kontolku dan kuarahkan ke payudaranya yang membumbung tinggi. Spermaku termuntahkan kemana mana. Divapun langsung menjilati penisku. Sekian lama aku dan diva pun berhubungan seks pada hari itu. Aku tidak berani mengeluarkan spermaku di dalam, takut hamil. Sampai sekarang pun, aku masih berpacaran dengan diva dan sering melakukan seks karna kami kuliah di universitas yang sama.
Sekian cerita sex ngintip cewek smp berakhir diranjang dari saya. mohon di komen sbanyak-banyaknya y para pembaca setia situs cerita sex dewasa ini. hehehe ayoo bagi user lain mohon kirimkan cerita hot dari kalian! kami tunggu!cheers....kawan kawanku
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Seks Istriku yg hot di Malam Pertama

Cerita Seks kali ini merupakan pengalaman pribadiku saat malam pengantin!hehe.. Sebenarnya Pengalaman seks kali ini kurang sopan untuk diceritakan di depan umum, tapi khusus buat ceritaindonesia.info aku harap para pembaca dapat menikmatinya seperti halnya aku menikmati pengalaman ini pada malam pengantin. Cerita seks ini spesial hanya untuk pembaca yang sudah dewasa dan berumur 17 tahun ke atas! Kepada para pembaca situs dewasa ini selamat menikmati saya ucapkan!
Istriku bernama Niken, umurnya baru 19 tahun! Postur tubuhnya Niken sangat proporsional, dengan tinggi tubuhnya 168m dan berat badan kurang lebih 50kg. Wajahnya manis sekali, mirip artis gitu, rambutnya panjang isi semir merah dikit2, dan kulitnya mulus sekali! Sebelum menikah, kami sempat berpacaran selama dua bulan, dan harus aku akui Aku cinta dan sayang sekali ama Niken! Dear Niken I love U! perkenalan pertama kami lewat chating dan awalnya benci dan lama kelamaan cinta itu tumbuh dengan sendiri. Saat kopi darat untuk pertama kalinya kami berhasil menahan hasrat masing-masing sampai akhirnya aku beranikan diri untuk melamar dia di depan orangtuanya. Niken adalah wanita yang baik, asik diajak ngobrol kaya iklan XL nyambung terus serta dia sedikit pemalu menyatakan cintanya kepadaku. Aku sama sekali tak menyangka bahwa pada malam pengantin kami, ia akan menjadi gadis yang sangat ganas, buas dan sangat hot!hihihihi…… Sungguh tak pernah kubayangkan sebelumnya pada malam itu dia akan seperti itu!
Dengan perasaan senang serta detak jantung berdebar-debar, aku mengetuk pintu kamar pengantin itu. Memang, sejak acara resepsi selesai, aku sibuk di luar membantu beres-beres dan mengobrol teman temanku serta ayah mertuaku, sementara Niken sudah masuk duluan ke dalam kamar pengantin itu! Pintu kamar itu dihiasi dengan rangkaian bunga berwarna-warni. Aku penasaran, apa yang sudah dipersiapkan istriku itu ya di dalam sana!
“Masuk aja, ga dikunci kok sayang” suaranya yang merdu dan sedikit mesum mulai terdengar dari dalam kamar pengantin yang sangat indah itu!Aku membuka pintu kamar pengantin itu dan mendapati suasana yang membuat adrenalinku bergolak nafsu mode : On! Semerbak bau kemenyan menyeruak membuatku melayang-layang. Kuperhatikan, tempat tidur kami yang berwarna putih bersih ditaburi dengan kembang tujuh rupa, menambah suasana romantis malam indah yang sudah lama aku impikan!. Sementara itu, Niken duduk di pinggir ranjang dengan mengenakan pakaian yang sangat menggairahkan, pakaian yang tak pernah kulihat ia pakai sebelumnya. Ia memakai pakaian yang bagus. Aku tak pernah melihat ia memakai pakaian yang bagus sebelumnya.
Ketika aku menatap wajahnya, ia tersipu malu sambil memalingkan wajah gitu!hihihi….masih malu malu juga dia ternyata! Ia lalu menggeser duduknya dan mengajakku duduk di sampingnya. Dengan perlahan-lahan, aku duduk di sebelahnya dan merangkul pinggangnya, namun ia masih belum berani menatapku wajahku yang jelek!he
“Wii...,” ujarnya seraya mendesah, “Wii udah mandi?”
“Udah kok, dek Niken Sayang. Baru aja, dua hari yang lalu,” jawabku jujur sambil sedikit ketawa kecil!
“Kalo gitu, kunci dulu dong pintunya sayang. Malu kan, kalau kelihatan orang luar,” ucapnya pelan sambil melirik ke arahku.
“Oh iya kelupaan saying sudah ga sabar soalnya!hihihi… tunggu sebentar ya nisa..., kamu jangan kemana-mana,” kataku sambil mesra mesraan!
Dan aku terbangung dan segera ke arah pintu untuk mengunci pintunya! Setelah itu aku mengambil kunci digital yang dilengkapi dengan password 120 digit, tidak lupa dengan sensor infrared serta alarm yang berbunyi jika ada yang menginti, sehingga tak mungkin ada siapapun yang bisa mengintip malam pertama kami yang sangat privat ini.soalnya aku punya teman yang suka sekali mengintip namanya ochiek dan ngakan! Setelah selesai dengan semua peralatan pengamanan itu, aku menyadari bahwa sebentar lagi aku akan melakukan sesuatu yang sudah ku tunggu selama ini!
“Wii lampunya dimatiin aja ya?” tanya Niken pelan.
“Ok sayang ...rupanya kamu suka gelap-gelapan ya?” tanyaku menggoda.
“Soalnya Wii kan juga suka yang remang-remang!hihihi...malu tau” jawab Niken dengan polosnya
Lalu Lampu kamar ia matikan sehingga suasana menjadi sangat gelap. Aku tak tahu dimana Niken berada. Dalam kegelapan ini, yang kurasakan hanya keheningan sehinga membuat penasaran jiwa ini!
“Niken...! Kamu dimana, Sayang? Aku nggak bisa melihat kamu nih!”
Aku berjalan dalam kegelapan sambil meraba-raba. Setelah tiga kali aku menabrak lemari akhirnya menyadari dimana Niken berada. Aku mengelus-elus rambutnya yang halus sambil tanpa berkata apa-apa. Lama-kelamaan elusanku turun sampai ke bawah, dan aku sadari ada banyak rambut halus yang sekarang sedang aku raba-raba. Sangat halus, seperti bulu kucing atau bulu anjing.
“Niken, kamu belum cukuran ya?kok masih lebat banget”hihihi… sahutku
“ehmmmm..... wii ga suka ya yang banyak bulunya” tanyanya
“Suka Kok Sayang…tapi untuk jilat memeknya agak jijik jadinya ntar nyangkut di gigiku”hehehehe…..
Aku pun tersenyum, menyadari bahwa istriku adalah tipe yang akan menjadi buas ketika lampu dimatikan. Dan ternyata benar saja, beberapa saat kemudian ia mulai menciumku dengan ganasnya. Samar-samar terdengar suara nafasnya terengah-engah. Padahal aku belum melakukan apa-apa, tapi ia sudah terengah-engah begini.
“busetttttt...!!!”
Dan aku pun menghipukan HPku click! Suasana kembali agak terang, dan betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa Niken sudah berdiri di hadapanku tanpa selembar busana. Aku memang belum pernah melihat tubuh Niken telanjang bugil sebelumnya, tapi aku tak menyangka tubuh Niken begitu luar biasa. Maksudku, memang benar-benar 'luar biasa'. Bulu-bulunya lebat menghiasi anunya pemandangan indah ini sangat eksotis. Ia lalu mendekatiku lali menerkamku! Nikmat banget ciumannya Niken!!
kemudian Niken mulai menjilatiku dari mulut, leher hingga perutku lalu sampailah ke adik gw, Niken terlihat ahli dalam menjilat kontolku, tanpa disuruh pun dia mulai menjilati adiknya aku rasanya seperti mimpi saja nikmat banget jilatan mulut Niken di kontolku!!!! kemudian dia meminta aku untuk menjilati memeknya! Wow nikmat banget rasanya memek Niken!sliurpppp…sliurpppp kayaknya dia udah horney banget malam ini! Dan dia pun memposisikan dirinya dengan posisi 69!wuichhhh kerennn banget! harum banget bau dari selangkangannya Niken! gw langsung memainkan lidahku menusuk2annya kedalam lubang kemaluanya!Niken terlihat sangat terangsang, namun dia terlalu asik menikmati mainan baru yaitu kontol besarku dan trus menyuruhku untuk menilati memeknya yang kayaknya udah ga perawan lagi!hihihihi…perawan Niken katanya didapatkan oleh mantan pacarnya yang dulu! But it’s Ok! I love Niken dan aku ga peduli dengan masa lalunya!
“ sayangggg jangan berhenti...terus saying….ohhhhh” Niken berkata sambil menikmati memeknya di jilat olehku “
Setelah puas saling menjilat alat pital masing2 kami setelah itu Niken terus menciumiku sambil sesekali mengocok Kontolku yang udah super tegang!
Uhhhhhhh…..sayang …..dan akupun membalasnya dengan menggesek gesek jariku ke lubang vaginanya untuk mencari daerah g-spotnya!tak lama kemudian Niken mengambil posisi berada diatas pinggangku dan langsung mengarahkan Adiku ke arah lubang lubang kemaluanya! oughhhhhh.....Niken terlihat sangat ahli memasukannya!
Sudah masuk wiii…..!!!! trussss gw dikejutkan oleh tamparan keras di wajah ku! Woeeeeee…….. bangun dahhhhhh siang tau!!!! gw lihat sebuah wajah seorang yang ga asing di mata gw! Ehhh ternyata ohhhh ternyata ibuku membangunkanku dari mimpi basah dan jorok tentang Niken!
Dan ternyata tadi itu cuma mimpi aku kira mimpi sunguhan gituan ama si Niken!kekekeke..
Niken tetaplah seorang gadis yang baik!hehehe..dan sampai saat ini aku sangat menharapkan cinta darinya!rupanya mimpi ini terjadi kerana aku terlalu memikirkanya dan sangat sayang kepadanya! Dear Niken terimalah cintaku! I Love U
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cerita panas di rumah sakit

Terbaring kesepian di kamar rumah sakit memang membosankan. Tapi, jika tahu celahnya, suster-suster manis bisa menjadi teman yang menyenangkan. Apa pun bisa terjadi di ruangan VIP rumah sakit. Main kucing-kucingan dengan tamu atau sanak famili makin menambah sensasi.
Menjelang sore, lorong rumah sakit itu senyap. Jam besuk sudah lewat. Dokter jaga sudah kembali ke ruang kerja. Para perawat baru saja berganti shift. Selain dengung mesin pendingin kamar, seluruh lantai ruang VIP rumah sakit di Jakarta Selatan itu sunyi senyap. Seperti tak berpenghuni.
Kegelisahan pun menyergap seorang pasien di kamar paling pojok. Sudah dua minggu sejak menjalani operasi lutut gara-gara mobilnya tabrakan, Gen-sebut saja namanya begitu-hanya bisa telentang di ranjang. Sepanjang hari ia cuma menonton televisi, sampai akhirnya dia punya ide. Tombol dipencet, memanggil suster untuk datang.
Tak sampai semenit, seorang suster masuk. “Ada yang bisa saya bantu,
Bapak?” tanya sang suster ramah sambil mendekati tempat Gen berbaring. “Mau ke kamar mandi,” jawab Gen. Wajahnya meringis, menahan nyeri ingin buang air kecil.
Perawat berambut sepundak itu tangkas mengambil pispot. Kedua tangannya mengangkat sedikit bahu pasiennya yang berbobot 65 kilogram itu. Dia membiarkan sang suster membuka piyamanya.
Rupanya, momen itu telah lama ditunggunya. “Suster, kok, jadi begini,” ujar Gen, tersenyum geli melihat “perkututnya” terbangun. Tak terduga, niat nakalnya mendapat respons. Perawat itu mesem. “Memangnya kenapa, mau saya teruskan?” ucap si suster, yang kali ini lupa mengakhiri sapaan lembutnya itu dengan kata bapak.
Gen tak banyak bicara. Rasa kaget mendengar jawaban suster ia sembunyikan lewat anggukan. Plus, satu kalimat singkat, “Saya tak suka pakai jari, Sus.” Tanpa banyak tanya, setelah membuang isi pispot, suster yang kita sebut saja namanya Juliet itu, kembali ke sisi ranjang. Di sisi kiri pasiennya itu, kemudian dia bersimpuh. Ada satu “tugas” yang mesti dia lunaskan.
Layanan manis tersebut tak hanya terjadi siang itu, tapi berlanjut selama Gen terbaring di rumah sakit sampai hampir sepekan. Dia tak perlu lagi merengek dengan trik kebelet pipis, tapi langsung pada sasaran. “Sejak awal saya lihat dia gampang digoda. Semula kelihatan jual mahal, tapi itu yang membuat saya nekat,” katanya, mengenang kejadian beberapa bulan lalu itu.
Bapak dua anak yang tinggal di Jakarta Barat ini semula hanya merayu. Misalnya, akan membelikan martabak jika Juliet mau menemaninya saat susah tidur malam. Tapi, jawaban si suster malah membuatnya keblinger. “Ah, kalau cuma itu, sih, aku juga bisa beli, yang lain, dong,” tuturnya menirukan rengekan Juliet.
Gayung pun bersambut. Sehari kemudian Gen mengubah trik rayuan. “Kalau diajak belanja ke Bandung, aku mau,” timpal sang suster merajuk. He, di manakah Gen? Di rumah sakit atau di panti pijat?
Tapi, ini bukan mimpi, Bung. Barangkali ini memang tugas yang harus dilakukan perawat atau suster itu, yakni melayani pasien sebaik mungkin. Namun, godaan minta diajak tamasya ke Bandung sambil berbelanja, apa itu termasuk dalam job desk-nya?
Selanjutnya, bisa ditebak. Mendapat jawaban begitu, hidung Gen makin belang saja. Pria berumur 39 tahun itu menilai tindak tanduk Juliet tak wajar. Sekali lagi kail dilempar. “Yakin, kalau bukan lantaran uang, dia enggak bakal mau sama saya,” kata Gen sambil tertawa lebar. Gen memang tidak ganteng. Jauhlah jika wajahnya disandingkan dengan bintang-bintang yang sering nongol di sinetron. Namun, duitnya cukup untuk menaklukkan perawat berusia 23 tahun itu.
Gampang caranya, uang puluhan ribu cukup untuk mengikatnya. Soal lokasi kencan, privacy sebagai penghuni kamar VIP membuatnya cukup aman dan nyaman. Trik itu berhasil. Di kencan berikutnya, biar mantap, dia menyelipkan selembar cek berangka dua juta rupiah di balik kertas check up dan daftar obat yang biasa si suster pegang. “Melihat lembaran itu dia hanya tersenyum, lalu segera mengangkat gagang telepon,” kata Gen. Dari kalimat yang dia tangkap, rupanya dia menelepon ruang jaga dan mengatakan sedang menunggu pasiennya yang tertidur lelap.
Agaknya jumlah itu sangat besar. Gen tak memunyai kesepakatan apa pun laiknya transaksi seks dalam bisnis esek-esek. “Sebetulnya dia punya tarif tersendiri, tapi dia baru ngaku pada kencan berikutnya,” ucap Gen, “saya anggap itu bonus.”
Bagi Gen, itu bonus, tapi bagi Juliet angka itu menandakan pasiennya bukan sembarangan. Selama sepekan penuh, tiga kali Gen mengencani suster manis satu atau dua jam di kamarnya. “Kesempatan emasnya hanya saat dia tugas shift malam,” ucapnya sambil mendelik nakal.
Biarpun kelihatannya punya banyak waktu, suster macam Juliet tetap tak mau ambil risiko. Dua rekan yang punya kebiasaan dan kelihaian sama pernah tergaruk dan akhirnya dipecat gara-gara ketahuan ada main dengan dokter dan pasien.
Lo, jadi banyakkah Juliet-Juliet lain? Benarkah “kencan pispot” sudah biasa? Lebih jauh lagi: benarkah ada sindikasi yang mengatur kencan gelap di kamar VIP rumah sakit?
Tak bisa dipastikan, memang. Namun, sesungguhnya polah suster juliet bukan kabar baru. Belasan tahunan lalu, seorang sumber MATRA bercerita hal serupa di sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Layanannya kala itu, baru tarian jemari atau seks oral, belum sampai naik ke ranjang. Sumber lain menceritakan, suster yang punya kebiasaan seperti itu umumnya masih muda usia, di bawah 25 tahun. “Yang saya kenal malah baru berusia 22 tahun,” katanya.
Para suster memang memiliki wilayah “kekuasaan” yang luas. Dia bisa masuk ke kamar perawatan tanpa ada yang melarang. Bahkan, dia bisa mengusir keluarga atau kolega pasien dengan alasan ingin memberikan kesempatan beristirahat. “Maaf, ya, Bu, bapak harus istirahat.” Dengan kalimat itu, istri sekali pun musti keluar dari kamar.
Betulkah ini side job suster zaman sekarang? Seorang Pengawas Keliling Rawat Inap tegas menjawab: ya! “Mustahil tak ada apa-apa jika mereka berkeliaran di sini saat libur, apalagi berdandan, dan bersolek tidak seperti suster lainnya,” kata perempuan yang sebut saja namanya: Cantik.
Menurut Cantik, tiap kali berkeliling, dia sering mendapati para suster seperti punya pasien pelanggan tetap. “Tiap pasien anu memanggil, yang datang selalu suster A, tak pernah yang lain,” katanya lagi. Sekalipun Suster A tidak berada di ruang jaga, suster lain belum tentu berani melayani pasien itu. “Seperti ada penjatahan,” tambahnya.
Dia mengakui, ada indikasi kuat empat perawat di rumah sakitnya suka memberikan layanan plus. “Rata-rata usia mereka di bawah 25, cirinya gampang, kalau tidak cantik, pastilah bertubuh tinggi dan montok,” kata lajang berusia 26 tahun ini.
Umumnya, pasien yang mereka jaring adalah pasien ruang VIP. “Kebanyakan pasien bule, meskipun sering juga orang lokal,” katanya.
Dia pernah menangkap basah isi pesan pendek di layar monitor ponsel milik salah satu perawatnya. Bagian akhir kalimat SMS itu adalah nama hotel dan nama pengirim pesan, cukup membuatnya paham kegiatan lain susternya. Dia tak menyangka kenakalan suster bisa jauh seperti itu. Sebelumnya, yang ia tahu hanya sebatas hubungan emosi dengan dokter jaga atau pasien.
Jenis perawatan spesifik yang membuat masa rawat inap cukup panjang agaknya ikut menyuburkan kasus-kasus seperti ini. Jika pasien harus menginap sebulan, boleh jadi interaksinya dengan suster bisa sangat akrab. Tak sedikit memang pasien pria punya sikap genit dan gombal terhadap suster.
Menurut Cantik, kasus-kasus seperti itu tidak hanya terjadi di rumah sakitnya saja, tapi juga di tempat lainnya. MATRA yang mengendus sepak terjang para suster ini mendapatkan sejumlah petunjuk yang mengejutkan. Tak percaya? Mari main ke sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Timur.
Bram, bukan nama asli, karyawan perusahaan jasa hiburan, suatu kali pernah menginap sepekan di ruangan VIP rumah sakit itu. “Dari awal, suster itu menatap saya dengan pandangan nakal menggoda,” kata lelaki yang kala itu mengidap hipertensi. Hari pertama dan kedua Bram masih jaim. Ia hanya berani menggoda Anita, sebutlah namanya begitu, suster muda berusia sekira 20 tahunan. “Kebetulan dia yang bertugas mengawasi saya,” ujar pria ini. Suster kepala berkunjung juga, meski hanya inspeksi.
Ringkas cerita, suatu sore Anita yang berbadan semok, menawarkan diri untuk memandikan Bram. Padahal, “Meski tangan diinfus, sebenarnya saya bisa mandi sendiri, kok,” kata Bram. Sebetulnya ia tak pernah menyangka kalau perempuan berparas manis dan berambut panjang itu berprofesi ganda. Saat mandi itulah semua misteri tersingkap.
Awalnya, Bram malu-malu kucing. Namun, rupanya libido memendekkan akal sehatnya. Suasana mendukung pula. Tak ada orang lain, Cuma berdua. Rasa suntuk dan bosan juga mulai menyergap lelaki itu. Tak terasa tangan Anita mulai bergerilya. Bram gelap mata.
Sampai hubungan badan? “Tidak, hanya oral,” katanya. Bukannya dia ogah bercinta. Selain badannya lemas, ada pertimbangan lain. “Enggak tega, mereka, kan, pekerja sosial,” tutur Bram, berkilah,” tapi menyesal juga, sih, tak sampai making love.”
Entah sungkan atau sekadar meluncurkan jurus dagang, Anita tak menagih bayaran. “Tapi, Anita sering pulang larut malam, jam 11 atau 12,” ujar Bram. Dia jadi tak tega hati. Empat lembar lima puluh ribuan mengucur dari sakunya, sekadar “uang lelah”.
Namun, permainan nakal tak berhenti sampai di situ. Setelah sembuh, Anita dan Bram masih kerap berhubungan. “Sekadar hangout, nonton dan, main biliar saja. Cium-cium sedikit, ya, ada,” katanya. Tapi, ia enggan bertindak lebih jauh.
Duit tip yang diterima para suster itu memang tidak sedikit. Barangkali itu pula yang bisa membuat mereka membuang penat di tempat-tempat hiburan yang gemerlap. Itu yang kerap dilakukan Suster Cinta- sebut saja namanya itu-perawat sebuah rumah sakit swasta di Jakarta.
Di sudut kiri ruangan Planet Holywood, di ujung minggu awal Desember, dia duduk bersama seorang rekan. Usia keduanya sebaya. Dia memakai gaun katun hitam dengan padanan jins biru ketat. Cinta sendiri mengenakan rok selutut dengan setelan gaun katun cokelat.Tubuhnya kecil. Rambutnya dipotong pendek. Tak tampak riasan di wajah perempuan kelahiran Semarang, 23 tahun silam ini. Manis. “Aku jarang ke sini, maklum anak rumahan,” kata perempuan muda itu tertawa sambil menutupi mulutnya. Perempuan muda yang duduk di sampingnya-mengaku bernama Florida-bukan nama sebenarnya juga, ikut tertawa.
Cinta yang gemar clubbing ini, menurut seorang suster lain, berkelakuan sama seperti Juliet. “Tak ada tarif khusus, tapi kalau ditanya, paling sedikit lima ratus ribu sampai satu juta,” kata sumber MATRA yang lulusan akademi perawatan di kawasan Jakarta Pusat ini. Tak ada tarif khusus memang, karena Cinta bekerja sendirian tanpa “mami”.
Cara kerja Cinta cukup unik. Dia berburu mangsa di daftar pasien check up di kamar VIP. Jika calon pasien lebih dulu booking jam dan kamarnya, tugasnya lebih mudah. Dia lebih tahu usia, asal usul, dan “isi kantong” pasien dari data pekerjaannya. “Mudah, sebab selain menjadi orang pertama yang menyentuh pasien, suster di sini lebih leluasa berkomunikasi,” kata lajang yang tak menyukai asap rokok ini. Dokter tak banyak berada di kamar check up, namun di ruang konsultasi.
Jika berbicara soal seberapa jauh Cinta memberikan “layanan plus”, dia mengaku tak “sebebas” di rumah sakit umum. “Di situ aku lebih banyak mancing untuk kencan, gampang, kok,” ujarnya.
Pertama, dia akan berbuat sebisa mungkin menyentuh alat vital si pasien. Menurutnya, jarang sekali langkah pertama ini gagal. Langkah selanjutnya, ini kalau pasien langsung bereaksi dan situasinya aman, dia bisa melakukan onani di tempat.
Kalau gagal, masih ada nomor ponsel yang bisa dikontak. “Keluar dari situ, mereka pasti kirim SMS, kalau yang jaim akan langsung ketahuan apa maunya, dan mereka lebih mudah kita mainkan,” ucap pemilik tahi lalat di atas bibir yang mengaku ingin meneruskan kuliah manajemen keperawatan ini.
Biasanya, pasien yang masuk perangkap akan diajak clubbing. Ini juga satu syarat tak resmi yang disukainya dari calon pasien. Dari situ, dia membiarkan pasiennya mengajak ke hotel transit langganannya di kawasan Ancol atau Pasar Baru. “Sebab, besoknya aku bisa langsung ke tempat kerja,” tutur suster yang selama hampir setahun sudah menggeluti side job ini.
Di lain tempat dan waktu berbeda, MATRA juga bertemu Juliet, suster yang memberi layanan plus kepada Gen. Kala itu di sebuah kafe di Cilandak Town Square, salah satu tempatnya mampir sepulang kerja. “Tergantung situasi, kalau dapat shift malam, gue bisa kencan di kamar, tapi jika masuk pagi atau hari libur, lebih enak di hotel,” ujar lajang berdarah Jawa Barat ini. Selain bisa istirahat nyaman, bisnis gelapnya ini juga lebih aman. Juliet jarang pulang ke rumah. Sebulan bisa dihitung hanya berapa kali dia berada di tengah keluarganya di kawasan perbukitan kapur Bogor. Juliet mengaku side job yang dilakukannya sejak hampir dua tahun ini sangat menguntungkan. “Gaji di sini tidak sampai dua juta, buat jajan, pulsa, kosmetik, seminggu juga sudah habis,” kata pengunjung tetap Zanzibar dan Hard Rock Cafe ini, enteng. Gaya berbincangnya di dalam rumah sakit ternyata berbeda dengan di luar. Apalagi, jika lawan bicaranya adalah mangsanya sendiri. “Gue ML (making love) setahun setelah lulus dari akademi. Itu sama pacar kedua gue. Dia duda,” katanya.
Dia bilang, kerja sampingan yang dia anggap hal biasa ini buah dari kepenatannya selama belajar dan tinggal di akademi. “Selama tiga tahun mana pernah gue kenal pacaran, jangankan kenal dugem atau ML, ciuman juga enggak,” kata Juliet, yang lulus dari akademi perawatan di kawasan Bogor tiga tahun lalu itu.
Kebiasaan tidak pulang selama tinggal di asrama kiranya bisa menjadi kiat jitu sebagai tameng untuk menutupi jadwal keluyuran mereka demi side job tersebut. Maklum, clubbing dan menginap di hotel seakan telah menjadi rutinitas lainnya di samping merawat pasien.
Juliet mengaku menikmati betul kerja sampingannya itu. Tak sedikit pun dia takut risiko dikeluarkan oleh manajemen. “Kalau ceroboh dan ketahuan, itu risiko,” katanya, “tapi sampai saat ini bukan masalah.” Dalam sebulan, dia bisa mendapatkan dua sampai tiga pasien. Dari mereka, uang yang didapat bisa mencapai tiga juta. “Itu hitungan bersih, sebab mesti bagi-bagi ke teman yang lain juga,” katanya.
Kebanyakan, pasiennya dari kalangan bule. Namun, kalau terdesak, pasien VIP lokal seperti si Gen,juga digarapnya. “Dulu ada senior kita yang secara tak tertulis memberi aturan main dan mengoordinasikan pasien buat kita berlima, sayangnya dia sudah pindah ke luar kota,” ungkapnya.
Senior yang dimaksud tak lain, sebut saja, Meidi. Dia memang dikenal sebagai “mami kecil”. Berkat jasanya, suster macam Juliet dan beberapa temannya sering kebagian order menangani pasien yang pernah dia servis luar dalam semasa mereka bekerja di sebuah rumah sakit besar di kawasan Bekasi.
Tiga tahun silam, Meidi terpaksa drop-out atas permintaan yayasan pemilik rumah sakit setelah ketahuan sedang asyik “main” dengan seorang pasien berkebangsaan Nigeria. “Siapa tak tertarik, tiap kali datang ke kamarnya dikasih lima ratus ribu,” kata Meidi. Tentu kedatangannya tak semata berkunjung, tapi layanan plus “tarian” jemari. Hingga kemudian, layanan meningkat menjadi ML di ranjang pasien. Karena menganggur, Meidi meneruskan hubungan dengan si Niger, yang tenyata seorang bandar narkoba. Dia pun terjerat narkoba. Beruntung dia sanggup lepas dari si Niger. Kini dia berstatus mahasiswi sekolah seni tari di Jakarta. Kendati bisa secara perlahan mengurangi konsumsi narkoba jenis shabu-shabu, sisa-sisa masa kelamnya tetap dia jalani.
Perempuan berusia 24 tahun itu bukan kembali menjadi “suster plus”, atau bandar shabu, namun sebagai agen pemasok pasien bule dan pria-pria nakal untuk beberapa suster yang dia kenal. “Apa gue pantas disebut ‘mami’?” kilah janda muda berkulit sawo matang itu mengenai julukannya. Dia tertawa lebar.
Terserah apa omongannya. Yang jelas, 15%-20% uang kencan akan menjadi bagiannya jika ia memberi order satu pasien untuk diservis. “Kan, tidak harus di kamar pasien, kenapa mesti takut dituntut rumah sakit?” kata perempuan yang kerap bolak-balik Jakarta-Bandung ke rumah orang tuanya itu.
Dia juga mengaku tak pasang tarif. Dia bisa mematok harga seenaknya tergantung siapa pasien yang dibawanya. “Minimal delapan ratus ribu, kalau bule satu juta, tapi saya tak pernah bicara harga pada pasien, cukup ngomong dengan suster,” katanya. Pintar juga dia, si Meidi ini. Nasihat atau teguran bukannya tak ada. Cantik, misalnya, kerap gerah melihat kelakuan Meidi dan rekan-rekannya yang mencemari korps putih-putih itu, tapi dia cuma bisa angkat bahu. “Aku cuma bisa kasih nasihat pada mereka, lain dari itu aku tak bisa apa-apa, sebab mereka rata-rata pandai bergaul dengan dokter dan atasan,” kilahnya, serius.
Kedekatan itu juga rentan dengan aktivitas seksual semacam suster plus. “Hubungan seksual antara pasien dengan petugas kesehatan, dalam hal ini dokter maupun perawat, dapat disebut tindak pelanggaran susila,” ujar Dokter Kartono Muhammad, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Walhasil, jangan coba-coba berpraktik ganda di rumah sakit. Sanksinya cukup tegas dan keras. “Itu tergantung peraturan rumah sakit yang terkait dan tingkat kesalahan yang dilakukan. Dan, saksi paling berat adalah pemecatan”, lanjutnya.
Namun, jika dilakukan di luar tempat praktik, hal itu sudah tidak terkait dengan profesi. Menurutnya, tindakan tersebut bisa saja terjadi. “Mereka, kan, sama-sama manusia,” kata Kartono, mengimbuhkan, “kalau sudah ngebet, ya, buat janji saja di luar.”
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS